Blogku DW: TA Saham: Selasa 6 Mei 2014

Monday 5 May 2014

TA Saham: Selasa 6 Mei 2014

IHSG ditutup naik 3.74 poin atau +0.08% ke level 4.842,50 pada perdagangan hari Senin (5/5/2014). Index bergerak pada kisaran 4.838,07 hingga 4.856,34. Frekuensi perdagangan saham di pasar reguler sebanyak 170.699 kali dengan volume mencapai 4.04 miliar lembar saham senilai Rp 3.90 triliun.
Saham yang bergerak naik sebanyak 32%, melemah 46%, dan stagnan 22%.

Adapun sektor yang naik maupun turun adalah sbb:
Sektor Pertanian +0.88%
Sektor Pertambangan +0.88%
Sektor Consumer Good +0.60%
Sektor Infrastruktur +0.25%
Sektor Industri Dasar +0.12%
Sektor Aneka Industri -0.07%
Sektor Properti dan Real Estate -0.15%
Sektor Keuangan -0.27%
Sektor Perdagangan dan Jasa -0.40%

Berikut ini saham-saham yang secara teknikal sudah / hampir mendekati suportnya (MID TERM). Tampilan chart dalam 2h, 4h, 1d, 1w.
Tetap perhatikan index regional, kalau malam ini index regional turun, kemungkinan IHSG besoknya turun.

BJBR

*)CATATAN: MID TERM. Untuk chart saham BJBR: mingguan masih bisa turun

CTRP

*)CATATAN: MID TERM-Untuk chart saham CTRP: mingguan masih bisa turun

INTP

*)CATATAN: MID TERM-Untuk chart saham INTP: mingguan masih bisa turun

Cek harga dan saham lainnya yang perlu dicermati
xxUNTUK MID TERM:

ASRI	BBTN	BJBR	BRAU	CPIN	CTRP	INTP	JPFA	MAIN	SSIA
TSPC

Untuk hari Selasa 6 Mei 2014
Untuk Semua chart saham diatas perlu dicek lagi dengan chart anda, agar dapat dipertimbangkan sebagai pilihan alternativ. GBU.
Disclaimer ON

DISCLAIMER

Semua materi yang ada di blog My Option Shares ini adalah untuk catatan pribadi. Dengan Time Frame Jangka Panjang-Menengah. Maksud kami adalah tangkap dibawah, lepas diatas / Buy on Weakness, Sell on Strength, berdasarkan TA. Kami tidak menganjurkan maupun mempangaruhi untuk membeli atau menjual suatu saham apapun. Untuk itu kami menyatakan TIDAK BERTANGGUNG JAWAB dan Tidak Terikat atas segala akibat yang ditimbulkan dikemudian hari oleh karena penggunaan informasi ini. Segala akibat dari tindakan membeli dan menjual saham yang Anda lakukan sepenuhnya menjadi tanggungjawab Anda. Dengan membaca isi dari Privacy Blog ini berarti anda menyetujui pernyataan DISCLAIMER tersebut.

KRITERIA SAHAM YANG BAGUS

Perhatikan: Profit & Lost Statement, Balance Sheet dan Cash Flow Statement.

Selain Reuters dan FT.com bisa juga dilihat di Indo Primer.

ROA (Return On Asset): Semakin besar persentasenya semakin baik untuk bank 30%, umum 15-25%.

ROE (Return On Equity): Harus konsisten di atas 15% - 25%, Jika ROE di bawah 7% Jangan beli!

NPM (Net Profit Margin): Masih bisa ditoleransi, lakukan study banding dengan saham sejenis. Pilih yang marginnya lebih besar.

OPM (Operating Profit Margin): Tidak ada patokan! Semakin besar nilai OPM saham semakin baik.

DER (Debt To Equity Ratio): Harus < 3. Nilai harus konsisten dan kalau bisa menurun! kecuali untuk saham saham Perbankan!

QR (Quick Ratio): Masih bisa ditoleransi. Kalau bisa minimum 0.8

PER (Price Earning Ratio): PER < 10 = murah, sedangkan 20 = mahal. Semakin kecil nilai PER saham semakin baik.

PBV (Price to Book Value): Tidak ada patokan! Semakin kecil nilai PBV saham semakin baik.

EPS (Earning Per Share): Saham yang bertumbuh sebaiknya EPS kuartal terakhir meningkat min 15% dibanding periode sebelumnya.

Belajar dari: Saham Fundamental dan Analisa Saham.

ALPHA
Alpha adalah indicator yang menunjukan kelebihan (excess) atau selisih returns dari suatu saham terhadap returns dari pasar (IHSG), sebagai benchmark, untuk level resiko (Beta) tertentu.
Nilai Alpha positif menunjukan bahwa returns dari suatu saham mempunyai performance lebih baik daripada pasar, sedangkan
Nilai Alpha negatif menunjukan kondisi yang sebaliknya.

BETA SAHAM
ß > 1 (1.1 - 2.9): maka tingkat fluktuasi saham tersebut akan bergerak naik/turun lebih cepat dan lebih besar daripada IHSG
ß = 1 (1): maka tingkat fluktuasi saham tersebut sama dan seiring dengan IHSG
ß < 1 (0.0 - 0.9): maka tingkat fluktuasi saham tersebut akan bergerak naik/turun lebih lambat dan lebih kecil daripada IHSG

R-SQUARED
R-Squared adalah indicator yang menunjukan apakah ada korelasi pergerakan harga saham terhadap pergerakan pasar (IHSG). Nilai R-Squared mempunyai range 0 - 100.
R-Squared tinggi (85 - 100): menunjukan adanya korelasi yang kuat (valid) antara pergerakan harga suatu saham dengan IHSG.
R-Squared rendah (0 - 70): menunjukan tidak adanya korelasi yang valid antara pergerakan harga suatu saham dengan IHSG. Atau dengan kata lain nilai Beta dan Alpha bisa diabaikan.